Jakarta,Naratara.com — Hari itu, Selasa, 25 Juni 2025, langit Jakarta Barat sedikit mendung. Namun suasana di RW 02 Kelurahan Mangga Besar justru menghangat, bukan oleh cuaca, melainkan oleh harapan. Harapan dari warga yang selama puluhan tahun mendiami tanah yang kini statusnya tengah dipertaruhkan.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kevin Wu, datang menyambangi warga dalam kegiatan reses. Bukan sekadar kunjungan formal. Kevin hadir karena sebelumnya menerima pengaduan warga soal sengketa lahan yang telah berujung pada penggusuran, tanpa ada bayangan ganti rugi yang mereka anggap adil.
Di tengah pertemuan yang berlangsung terbuka dan hangat, seorang warga berdiri, suaranya bergetar saat berbicara. “Pak, bantu kami. Bapak kan orang yang berhati nurani.” itu memecah suasana, membawa rasa haru sekaligus amarah yang telah lama dipendam.
Kevin menatap langsung warga tersebut. Ia merespons dengan tenang namun tegas. “Saya punya hati nurani, tapi kalau aturan hukum sudah ditetapkan, kita sebagai warga negara harus patuh. Kalau saya tidak punya hati nurani, saya tidak akan hadir di RW 02 ini. Karena saat pemilu lalu, suara saya tidak ada di sini.”
Jawaban itu mungkin terasa pahit, tapi juga jujur. Kevin tak mengumbar janji palsu. Ia justru menekankan bahwa masalah ini seharusnya dikawal sejak awal. “Jangan sudah inkrah baru mengadu ke saya. Ya nggak bisa. Sekarang saran saya, ikuti saja aturan yang berlaku,” lanjutnya.
Warga RW 02 Mangga Besar bukanlah warga baru. Mereka mengklaim telah tinggal di lahan tersebut sejak tahun 1928, saat wilayah itu masih berupa rawa dan hutan. Namun kini, mereka menghadapi kenyataan pahit: tanah yang mereka tempati diklaim oleh pihak lain, dilelang, dan eksekusi pengosongan pun sudah dilakukan.
Kevin Wu menutup pertemuan dengan pesan sederhana namun kuat: jangan lelah memperjuangkan hak, tapi jangan pula abaikan jalur hukum. Di tengah ketimpangan dan ketidakpastian, kehadiran wakil rakyat seperti Kevin memberi ruang dialog—meski tak semua jawaban bisa menyenangkan semua pihak.(red)
Komentar