Ekonomi Megapolitan

Pedagang Pademangan Keluhkan Sepinya Pasar: “Dagang HP Sekarang Nggak Kayak Dulu”

Deretan kios penjual ponsel di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur, tampak lengang tanpa pengunjung. Lesunya daya beli membuat aktivitas perdagangan gadget ikut melambat. (Foto: CNBC Indonesia/Novina Putri Bestari)
Table of Contents+

Jakarta, Naratara.com — Lesunya roda perekonomian semakin dirasakan oleh pelaku usaha mikro, termasuk para pedagang elektronik di kawasan Jakarta Utara. Salah satunya Ko Aluk, pedagang handphone di Pademangan, yang mengaku penjualannya terus menurun sejak awal 2024.

“Sekarang dagang enggak kayak dulu, Mas. Kalau dulu enak, rame. Jualan HP jutaan bisa cepat laku. Sekarang, yang harga ratusan ribu aja susah keluarnya,” ujar Ko Aluk saat ditemui Naratara.com, Jumat (5/7/2025).

Pria kelahiran Singkawang, Kalimantan Barat, itu telah berdagang handphone selama lebih dari 10 tahun dan kini menetap di kawasan Jakarta Utara. Ia menyebut penurunan daya beli mulai terasa sejak tahun lalu dan belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Ekonomi Datar, Pasar Lesu

Menurutnya, lesunya pasar bukan hanya dipengaruhi faktor harga barang, tapi juga karena menurunnya minat konsumen. Meski sudah menyesuaikan harga dan memberi promo, penjualan tetap stagnan.

“Sekarang orang lebih mikir buat beli. Prioritas mereka beda. Dulu beli HP itu kebutuhan gaya, sekarang kebutuhan pokok aja pas-pasan,” jelasnya.

Galunggung Award 2025: 30 Tokoh Lintas Bidang Diganjar Penghargaan di Tasikmalaya

Ko Aluk berharap agar kondisi ekonomi segera membaik. Ia percaya, jika daya beli masyarakat pulih, maka perputaran usaha kecil seperti miliknya juga akan kembali bergerak.

“Semoga ekonomi bisa balik kayak dulu lagi, ramai dan jalan,” katanya menutup percakapan.(red)

Redaksi: Naratara.com
Kabar Ekonomi Warga | Usaha Mikro | Jakarta Utara

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
×