Inspiratif Megapolitan

Menjaga Kampung, Menjaga Hati: Upaya RT 008 Pademangan Barat Hadirkan Rasa Aman

Ilustrasi pemasangan kamera CCTV untuk meningkatkan keamanan lingkungan. (Foto:Net)

Jakarta, Naratara.com – Di tengah padatnya kota dan makin kompleksnya tantangan hidup, masih ada sosok yang setia menjaga kampungnya. Namanya Nurul Juhariah, Ketua RT 008 RW 004 Kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara. Bersama jajaran pengurus dan warga, Nurul menggagas langkah sederhana namun berdampak besar: memasang CCTV dan membangun portal demi menciptakan rasa aman.

Langkah ini bukan hasil dari perencanaan rumit, melainkan lahir dari kepedulian dan pengalaman pribadi.

“Dulu pernah kejadian motor warga hilang. Rasanya nggak enak, saya sendiri merasa bersalah. Sekarang saya nggak mau itu terjadi lagi,” kata Bu Nurul, perempuan enerjik yang kini menjalani periode kedua sebagai ketua RT.

Program ini berjalan berkat gotong royong. Total anggaran sebesar Rp5 juta dikumpulkan dari kas RT, patungan pengurus, dan sebagian dari sumbangan warga. Dana tersebut dibagi dua: Rp2,5 juta untuk pemasangan CCTV, dan Rp2,5 juta untuk pembangunan portal guna membatasi akses keluar-masuk di waktu tertentu.

“Ini bukan cuma soal proyek, tapi soal rasa aman. Kita ingin mempersempit ruang gerak orang-orang yang punya niat jahat. Warga harus merasa aman di rumahnya sendiri,” tegasnya.

Galunggung Award 2025: 30 Tokoh Lintas Bidang Diganjar Penghargaan di Tasikmalaya

Namun, bagi Nurul, keamanan hanyalah satu dari sekian bentuk pengabdian. Ia juga aktif menjadi jembatan informasi sosial. Program kesehatan untuk lansia, imunisasi anak-anak, dan kegiatan lingkungan lainnya selalu ia sampaikan melalui grup WhatsApp warga.

“Alhamdulillah, warga di sini kompak. Kalau ada kegiatan dari puskesmas atau kelurahan, saya langsung informasikan. Semua bisa ikut. Biar semua merasa dilibatkan, merasa memiliki,” katanya.

Tak berhenti di situ, Nurul dan pengurus RT juga tengah mempersiapkan program berikutnya: pemberian plat nomor rumah gratis untuk seluruh warga. Targetnya, akhir tahun 2025 semua rumah sudah memiliki identitas yang tertib dan seragam.

“Ini soal kerapian dan pendataan juga. Kita ingin RT 008 bukan cuma aman, tapi juga tertib,” imbuhnya.

Di tengah hiruk-pikuk Jakarta Utara, kisah sederhana dari RT 008 ini menjadi pengingat: bahwa keamanan, kenyamanan, dan kebersamaan bisa dimulai dari rumah. Dari kampung sendiri. Dari tangan-tangan yang tulus menjaga.

Dari Media ke Budaya: Tundra Meliala Raih Penghargaan Adiluhung

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
×