Advokat Bali Hukum & Kriminal

Harry Ponto Terpilih Jadi Ketua Umum PERADI SAI, Usung Misi Reformasi Etika dan Digitalisasi Profesi Advokat

Prosesi penyerahan bendera organisasi kepada Harry Ponto sebagai Ketua Umum DPN PERADI SAI masa bakti 2025–2030, dalam Musyawarah Nasional yang digelar di Bali. Momen ini menandai awal kepemimpinan baru dengan visi reformasi etik dan profesionalisme advokat Indonesia.(Foto:Naratara.com)

DENPASAR, Naratara.com – Musyawarah Nasional (Munas) PERADI Suara Advokat Indonesia (SAI) yang digelar di Bali menjadi momentum penting dalam peta profesi hukum nasional. Harry Ponto, advokat senior yang dikenal vokal dalam isu etika dan tata kelola profesi, terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PERADI SAI periode 2025–2030.

Ia berpasangan dengan Patra M. Zen sebagai Sekretaris Jenderal terpilih. Keduanya tampil sebagai figur pembaharu, membawa agenda besar pembenahan etik, rekrutmen, dan sistem advokat di tengah tantangan era digital.

“Kami akan membentuk Dewan Kehormatan Bersama antarorganisasi advokat. Ini prioritas 100 hari kerja pertama kami, untuk menegakkan standar etik yang adil dan akuntabel,” kata Harry Ponto dalam pidato usai pengukuhan.


Tata Etik Advokat Jadi Fokus Awal

Dalam visi kepemimpinannya, Harry dan Patra ingin menempatkan PERADI SAI sebagai garda terdepan reformasi etik profesi. Mereka menyuarakan pentingnya satu standar rekrutmen dan kode etik yang berlaku lintas organisasi, di tengah sistem multibar yang kini menjadi realitas di Indonesia.

“Kami ingin PERADI SAI menjadi tolok ukur profesionalisme tertinggi advokat Indonesia,” tegas Patra M. Zen.

Galunggung Award 2025: 30 Tokoh Lintas Bidang Diganjar Penghargaan di Tasikmalaya

Langkah ini juga dianggap krusial untuk menjawab tantangan kualitas dan integritas profesi di tengah lonjakan jumlah advokat baru dan maraknya pelanggaran etik yang selama ini luput dari perhatian serius.


Transisi Kepemimpinan yang Elegan

Munas PERADI SAI kali ini juga mencerminkan dinamika regenerasi yang tertata. Mantan Ketua Umum Juniver Girsang memilih untuk tidak mencalonkan diri kembali dan menyerahkan estafet kepemimpinan kepada generasi berikutnya.

Tokoh-tokoh nasional seperti Trimedya Panjaitan turut hadir dan menyampaikan apresiasi atas duet kepemimpinan Harry–Patra.

“Keduanya punya kapasitas dan visi yang sejalan dengan kebutuhan masa depan profesi advokat. Ini kombinasi kredibel,” kata Trimedya.


Advokat sebagai Pilar Reformasi Hukum

Di bawah komando baru, PERADI SAI menargetkan posisi strategis dalam peta reformasi hukum nasional. Mulai dari pembahasan RUU Advokat, revisi KUHAP, hingga penguatan sistem pendidikan profesi yang berkelanjutan dan berbasis teknologi.

Dari Media ke Budaya: Tundra Meliala Raih Penghargaan Adiluhung

“Advokat harus menjadi mitra negara dalam membangun sistem hukum modern yang adil dan berpihak pada masyarakat,” ujar Harry.

Langkah ini diyakini akan semakin memperkuat peran PERADI SAI sebagai motor penggerak advokat Indonesia yang profesional, independen, dan responsif terhadap perubahan zaman.(red)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
×