Singkawang, Naratara.com — Di tengah tembok sederhana Panti Jompo Netizen Cinta Singkawang (NCS), takdir mempertemukan dua jiwa yang telah menua: Pak Bong dan Ibu Alang. Keduanya adalah penghuni panti yang saling mengenal, lalu saling menguatkan, dan akhirnya jatuh cinta.
Pada Rabu, 25 Juni 2025, mereka resmi mengikat janji suci pernikahan. Bukan di gedung mewah atau di altar gereja yang megah, tapi di halaman sederhana panti yang menjadi rumah mereka sejak beberapa waktu terakhir.
Yang membuat momen ini semakin bermakna adalah kehadiran sosok polisi humanis, Aipda Muhammad Irvan, yang tidak hanya mendirikan panti tersebut, tapi juga menjadi tulang punggung terselenggaranya pernikahan ini. Ia mencari langsung cincin emas untuk pasangan lansia itu. Ia pula yang memastikan kebahagiaan hari itu berjalan tanpa cela.
“Cinta tak mengenal waktu,” begitu kiranya pesan yang diam-diam tersirat dari wajah teduh Pak Bong dan Ibu Alang. Momen itu tak hanya menjadi kebahagiaan pribadi mereka, tapi juga menjadi pengingat bagi siapa saja bahwa harapan selalu punya tempat, bahkan di usia senja.
Panti Rasa Rumah, Dibangun dari Ketulusan
Panti Jompo NCS bukan sekadar tempat tinggal, tetapi rumah. Didirikan oleh Aipda Muhammad Irvan tanpa dana negara, panti ini menyediakan kamar ber-AC, televisi, dapur bersama, hingga ambulans gratis untuk para lansia. Segala sesuatu dikerjakan dengan hati.
Banyak yang menyebutnya “panti rasa hotel”, tapi mungkin lebih tepat bila disebut “panti rasa keluarga”. Di sanalah, Pak Bong dan Ibu Alang menemukan kedekatan yang lambat-laun menjelma menjadi cinta.
Pernikahan mereka difasilitasi penuh oleh Irvan bersama sahabat dan relawan. Gaun dan rias pengantin disediakan oleh Luxio Bridal, sound system hingga konsumsi dibantu banyak pihak yang peduli. Kebahagiaan tak membutuhkan kemewahan—cukup niat dan cinta yang jujur.
Dari Panti ke Monas: Polisi Dermawan Mewakili Kalbar
Kiprah Irvan tak berhenti di panti. Ia juga akan menghadiri acara puncak Hari Bhayangkara ke-79 pada 1 Juli 2025 mendatang, di Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Ia diundang secara khusus untuk menerima tumpeng dari Presiden RI, Prabowo Subianto, sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya di bidang sosial kemanusiaan.
Di balik kesederhanaan langkahnya, Irvan telah menerima berbagai penghargaan dari internal kepolisian:
-
Kapolres Singkawang (2022),
-
Kapolda Kalbar (2023),
-
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang memberinya tiket masuk Sekolah Inspektur Polisi (SIP) pada 2025,
-
Serta berbagai apresiasi dari komunitas sosial dan masyarakat sipil.
Catatan Naratara
Cinta Pak Bong dan Ibu Alang adalah cerita yang mungkin tak akan masuk sejarah besar bangsa, tapi akan selalu punya tempat di hati yang masih percaya pada cinta sejati. Dan Aipda Irvan adalah contoh bahwa kekuasaan, ketika digenggam dengan hati, bisa menjadi lentera bagi banyak orang.
Selamat menempuh hidup baru, Pak Bong dan Ibu Alang. Dan selamat terus menginspirasi, Aipda Muhammad Irvan.(red)
Sumber:Facebook @MuhammadIrvan
Komentar