Megapolitan

AMKI Dilantik: Ikhtiar Merajut Konvergensi di Tengah Dunia yang Tercerai

“Jajaran pengurus Asosiasi Media Konvergensi Indonesia (AMKI) Pusat periode 2025–2030 berfoto bersama seusai acara pelantikan di University of Jakarta International, Jakarta Barat. (Foto: Dok. AMKI)”

Jakarta — Naratara.com
Senin pagi yang cerah menyelimuti kawasan Slipi, Jakarta Barat, ketika satu per satu tamu undangan berdatangan ke auditorium University of Jakarta International (UNIJI). Di tengah arus deras transformasi digital yang memisah dan mempercepat, sebuah upaya penyatuan justru dilangsungkan: pengukuhan pengurus Asosiasi Media Konvergensi Indonesia (AMKI) Pusat periode 2025–2030.

Suasana hangat dan khidmat menyertai simbolisasi pengukuhan, saat Marsekal Madya TNI (Purn.) Dede Rusamsi, selaku Ketua Dewan Pengawas AMKI, menyerahkan bendera pataka kepada Ketua Umum terpilih, Tundra Meliala. Disusul pembacaan ikrar bersama seluruh pengurus, momen itu menjadi penanda lahirnya semangat baru — membangun ekosistem media yang saling menopang, lintas platform dan generasi.

“AMKI lahir bukan untuk menjadi sekat, tapi simpul. Di era yang serba cepat dan terfragmentasi, kolaborasi adalah kunci,” ujar Tundra. Ia didampingi oleh Sekjen Dadang Rachmat dan Bendahara Umum Umi Sjarifah, mewakili kepengurusan baru yang inklusif — dari media cetak, elektronik, hingga digital.

Dalam sambutannya, Dede Rusamsi mengingatkan bahwa kekuatan media bukan hanya pada isi, tetapi pada nilai dan jaringannya. Ia berharap AMKI menjadi wadah yang menjunjung integritas dan memberi manfaat bagi semua pemilik serta pelaku media.

“Media adalah pilar. Tapi pilar itu hanya kokoh jika berdiri bersama,” ujarnya tegas.

Galunggung Award 2025: 30 Tokoh Lintas Bidang Diganjar Penghargaan di Tasikmalaya

Pagi itu tak hanya milik AMKI. Dukungan datang dari berbagai tokoh penting, termasuk Irjen Pol (Purn.) Dr. H. Anton Charliyan, Sekjen Mahkamah Konstitusi Heru Setiawan, serta para diplomat asing: Yevheniia Shynkarenko (Plt. Dubes Ukraina), Bally Saputra Datuk Janosati (Konsul Kehormatan Nepal), dan Roberto Sarmento de Oliveira Saores (Dubes Timor Leste). Hadir pula Brigjen TNI Indra Gumay Fitri dan perwakilan dari Kemenko PMK, Novan Ivanhoe Saleh.

Usai pengukuhan, ditandatangani pula nota kesepahaman (MoU) sebagai pondasi kerja sama lintas sektor yang lebih kuat ke depan. Agenda pagi dilanjutkan dengan seminar nasional bertajuk “Menatap Industri Media Konvergensi di Masa Depan”, menghadirkan Taufan Hariyadi dan Dr. Rully Nasrullah, dengan Dr. Algooth Putranto sebagai moderator.

Di balik kelancaran acara, ada kerja senyap dari panitia: Budi Nugraha dan Simon Leo Siahaan, yang menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak — termasuk sponsor seperti Bank BTN, UNIJI, Cartic & Co Law Office, dan Kedaung.

Hari itu, Senin pagi, bukan sekadar pengukuhan organisasi. Ia adalah seruan pelan tapi pasti, bahwa masa depan media bukan soal siapa paling kuat — tapi siapa paling siap untuk menyatu.(red)

Dari Media ke Budaya: Tundra Meliala Raih Penghargaan Adiluhung

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
×